26 November 2013

Selepas Hujan.

Menunggu reda hujan itu pasti,
karena pasti akan berhenti.

Menunggu dirimu datang itu tak pasti,
karena tak tahu kapan akan datang.

Saat terakhir bersamamu,
banyak yang belum terselesaikan.

Suasana yang diselimuti canggung,
ada rasa yang belum disinggung.

Saling tahu tentang rasa belumlah cukup,
lebih baik jika rasa itu bertemu dalam ungkap.

Pergimu meninggalkan tanya,
Waktu kembalimu melahirkan harap.

Dalam kecapmu menikmati kopi sore itu,
masih ada ucap yang belum disampaikan.

Dalam seduhku menikmati kopi yang sama denganmu,
masih ada rasa yang mengaduh untuk dijabarkan.

Sore itu menjadi sore terpanjang,
banyak diam yang kemudian berbicara.

Bayang pergimu tercermin di genangan air selepas hujan,
sama seperti akan ada kenangan yang tinggal.

Cangkir kopimu, hangatnya sandaran kursiku,
menjadi peraduan yang menangkap cerita kita.

21 November 2013

Mengapa bertanya mengapa?

Apakah di atas sana juga dibatasi oleh waktu?
Apakah ada fajar dan senja sebagai ambang hari?
Apakah ada bulan dan matahari sebagai simbol?
Apakah bising dan hening juga meramaikan suasana di sana?
Apakah masih ada ingatan tentang apa yang pernah dimiliki?
Apakah sudah terlalu betah di sana?

Mengapa tak pernah menyapa?
Di mana sapaan dalam mimpi yang seperti dulu?
Mengapa aku menanyakan mengapa?
Karena aku rindu.

Dalam tidurku ada rindu untuk bertemu.
Dalam tidurku ada harap untuk bersapa.
Dalam tidurku ada ingin untuk memeluk.
Dalam tidurku ada sedikit doa yang bercerita.
Dalam tidurku ada cita untuk bermimpi.
Dalam tidurku ada kenang yang mulai hilang.
Dalam tidurku ada rindu.

Kokok ayam menjadi obat kecewa,
menggantikan sesal dengan pasrah.
Hangat sinar mentari menjadi pelipur,
menggantikan harap rasa hangat dipeluk.
Pahit bercampur manis kopi pagi menjadi pelengkap,
menggantikan duka dan cita dalam hari.

Ada satu kala yang menyesakkan ingatan.
Ada janji yang belum ditepati.
Ada ucapan yang belum dilakukan.
Mengapa berucap, berjanji jika akan pergi dan tidak kembali?

Akan selalu ada pertanyaan mengapa,
karena aku rindu.

29 October 2013

Kita.

Awan gelap mendung,
siaga untuk menumpahkan semua.
Kilat cahaya bergantian,
menemani air yang turun.
Derau suara yang disebut petir,
meramaikan suasana epic ini.
Kisruh ribut angin yang bertabrakan,
melengkapi gelapnya malam.

Temu kita sore tadi,
temu tanpa tatap.
Terima kasih pada Tuhan sang Juara,
memberikan anugerah yang disebut suara.
Terima kasih pada sang penemu,
suara kita dapat bertemu.
Ya, aku iri pada suara.
Iri pada suara kita, mereka bertatap,
mereka bertemu, tatap kita tidak.

Aku rindu tatapan matamu,
mataku haus tatapanmu.
Ceritaku membutuhkanmu,
ceritaku tanpa kamu, bukan cerita.
Cerita tentang kita, berjalan pincang.

Bukan, bukan tentang kamu saja,
juga, bukan, bukan tentang aku saja.
Tapi semua ini tentang kita,
ya, tentang kita.
Sekali lagi, tentang kita,
kita tanpa aku, bukan kita.
Apalagi kita tanpa kamu,
kata kita akan kehilangan makna.

Malam ini, jalanan basah,
basahnya riuh memantulkan bayang lampu.
Malam ini, udara dingin.
dinginnya menggeliat ditemani angin.
Malam ini, bertajuk sepi,
kapan kita berdua kembali menepi?

10 October 2013

Hidupmu?

Andai kau bilang,

Hidup itu Anugerah, di mana seringnya syukurmu?
Hidup itu Indah, apa yang kau lihat?
Hidup itu Sekali, apa yang belum kau lakukan?
Hidup itu Bahagia, di mana letak senyummu?
Hidup itu Petualangan, ke mana kau pergi selanjutnya?
Hidup itu Bebas, di mana kau buang tali ikatmu?

Semuanya masih Andai?

Logika.

Saat logikamu hilang kekuatan
Untuk menerjemahkan arti peristiwa
Saat logikamu kehilangan arah
Menuju tujuan yang mata anginpun tak kenal
Saat logikamu berhenti sejenak
Menunggu lelah pikir mengendap

Ketika logikamu berbentur temu dengan kepercayaan
Ketika logikamu dipaksa beriringan dengan kepercayaan
Ketika logikamu sering tak akur dengan kepercayaan
Ketika logikamu acuh tak acuh pada kepercayaan

Saat itulah logikamu berhenti bekerja
Bukan karena tak mau, tapi karena tidak sanggup
Kini logikamu berhenti jadi raja
Dan menghamba pada kepercayaan
Logikamu bermukim di dasar nalar
Hanya muncul saat nanti kau berteriak, 'Di Mana Tuhan?'
Bukan, bukan bermaksud mempertanyakan keadaan Tuhan
Tapi meminta jawaban yang tidak bisa diberikan kepercayaan.


19 September 2013

Rinduku.

Rinduku membiru,
seperti bekas luka memar di tubuh.
Rinduku membeku,
seperti air yang menyerah pada dingin.
Rinduku mengharu,
seperti memori yang lalu.
Rinduku bermimpi,
seperti rindu lain yang tak pernah jumpa.

Aku rindu pada hal yang orang-orang sebut sebagai kebahagiaan.

12 September 2013

Cita-cita Sederhana.

Tak setiap anak punya cita-cita menjadi dokter, pilot, polisi/tentara, dan lain-lain yang berbau mengesankan. Rabu lalu, kegiatan #KelasInspirasi Bekasi membuktikannya. Selalu ada yang meninggalkan cerita spesial.

Masih ada satu anak kelas tiga yang bilang, "Kak, saya ingin jadi Masinis." Cita-cita yang paling berbeda dibanding Top Three cita-cita paling 'populer' lainnya, yaitu dokter, polisi/tentara, kemudian pemain bola.

Pertanyaan sepintas kepada calon masinis yang lupa ditanya namanya itu, "Kenapa masinis?"
Dan jawabannya pun sederhana, "Bapak saya tiap hari naik kereta, saya pengen nyetirin kereta buat bapak."



Nah, selalu ada cerita di balik cita-cita seorang anak, selalu ada alasan kenapa dia memilih menjadi seperti apa. Mempunyai cita-cita itu masih gratis tanpa dipungut biaya, bebas, tak dipaksa. Perjuangannya lah  yang pasti membutuhkan usaha ekstra berat. Seperti balon terbang ke atas, dia bebas bersama angin terbang ke semua arah, di perjalanan nantilah yang akan melahirkan banyak cerita, senang dan susah. Sekali lagi, bercita-citalah selama memungkinkan.

#PeopleAroundUs day2.

Inspirasi Masinis Kecil.

Minggu, 31 Agustus 2013, Buper Ragunan, sekitar pukul enam pagi, saya membaca email dari KI Bekasi, terpilih menjadi relawan KI 3 area Bekasi. Yeay, seketika sepanjang hari itu dan menuju tanggal 11 September 2013 (hari H) menjadi bersemangat (baca: nervous). Saya ditaruh di kelompok Tiga, yang (paling) banyak jumlah relawannya, ada total 17 orang, dan ternyata relawan-relawan kece ada di kelompok Tiga. HAHAHAHA.

Hari H. Jatah kelas yang harus diinspirasi adalah KELAS 1, kelas 3, dan kelas 5. Kenapa KELAS 1 ditulis kapital? Karena spesial, ingin  tahu spesialnya seperti apa? Gih, Daftar di KI selanjutnya, dan nikmati spesialnya anak-anak dan situasi KELAS 1 :p

Resume seharian itu adalah, per kelas sekitar 40 anak, masuk ke tiga kelas, total sekitar 120 anak. Dari 120 anak itu, ketika ditanya apa cita-cita mereka, masih ada satu anak di kelas tiga (3B) yang bilang, "kak, saya mau jadi Masinis." Cita-cita yang paling berbeda dibanding Top Three cita-cita paling 'populer' lainnya, yaitu dokter, polisi/tentara, kemudian pemain bola.

Pertanyaan sepintas saya kepada calon masinis yang saya lupa menanyakan namanya, "Kenapa masinis?"
Dan jawabannya pun sederhana, "Bapak saya tiap hari naik kereta, saya pengen nyetirin kereta buat bapak."
Mungkin jika kita bertanya kenapa kepada anak-anak yang ingin jadi polisi/tentara, dokter, bisa kita dapatkan jawaban, ada keluarga mereka yang berprofesi polisi/dokter, atau BISA JADI mereka kebanyakan nonton sinetron yang sering memunculkan profesi tersebut :p Hebatnya, si masinis kecil juga masih kekeh akan cita-citanya, walau dua relawan pengajar sudah bercerita tentang profesi lain di jam-jam sebelumnya.

Well, cita-cita itu sesederhana alasannya. Cita-cita jelas dipengaruhi kondisi keluarga/lingkungan,  teman-teman main, dan sebagainya yang ada di dekat kita. Saya teringat cita-cita saya semasa kecil, jadi dokter. Kenapa dokter? Karena bapak saya sering sakit, dan saya ingin nanti saat dewasa, saya bisa mengobati bapak saya sendiri. Tapi ternyata, kemampuan otak saya kurang mumpuni untuk menjadi dokter, jadi lebih baik cari duit yang banyak aja biar bisa berobat ke dokter yang bagus :p dan nyatanya sekarang
berprofesi di bidang IT. Kenapa IT? Karena kakak pertama saya juga kuliah dan bekerja di bidang IT. Nah! Cita-cita/profesi kita saat ini, jelas sekali dipengaruhi lingkungan sekitar kita.

Kemudian, setelah KI ini selesai, saya baru dapat 'ngeh'-nya kenapa ada kegiatan semacam ini. Anak-anak butuh 'refresh', seperti desktop PC yang butuh F5. *abaikan* Refresh diperlukan untuk meng-update pengetahuan mereka tentang beragam dan bejibunnya profesi sekarang ini, seperti anti-virus yang butuh update log tentang virus-virus baru sekarang ini. *abaikan*

Jadi, siapkah kita ini untuk bilang 'Ya', jika ada kesempatan lagi untuk menginspirasi anak-anak tentang profesi kita? Untuk memperbaharui 'database' mereka tentang cita-cita, dan membuat langkah kecil membantu mereka menentukan masa depan?

www.kelasinspirasi.org

25 June 2013

Kalau Saja.

Kalau saja bisa dijadikan seperti ini,
Kangen itu sama dengan migren, karena sama-sama mengganggu,
Kamu itu sama dengan kopi.
Tiap aku migren, pasti sembuh kalo dikasih kamu.

30 May 2013

Redam.

Jangan berubah kasar kala gusar.
Hanya hajar yang berkarib dengan tengkar.
Jangan menjadi marah saat gerah.
Jagalah tingkah saat merasa lengah.
Adalah akhlak yang melahirkan kehendak.
Latihlah baik dalam tutur jika ingin teratur.
Lebih baik tutup mulut jika pikiran kalut.
Saat berang menjauhlah dari kerumunan orang.
Sendiri duduk akan aman ketimbang di tengah hiruk pikuk.
Melamun lebih mudah daripada tak mampu santun.
Simpan lah ingatan, kelakuan itu bertuan.

01 May 2013

Jalan-Jalan Sumatera Barat.

Sumatera Barat, 26-29 April 2013.

26 April 2013.
Flight CGK - PDG 19.00 WIB.
Landed PDG 20.30 WIB.

Setiba di Bandara Minangkabau, langsung melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi via travel liar yang ada di area kedatangan bandara. Padang ke bukittinggi ditempuh kurang lebih dua jam, tiba di Hello Guest House sekitar pukul 22.30 WIB.

27 April 2013.
Pukul 08.00 WIB sudah mulai keluar dari guest house. Semua area wisata di bukittinggi ternyata dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Jam Gadang, sekitar sepuluh menit berjalan kaki. Dilanjutkan ke seberang jam gadang, ada museum Hatta. Kemudian dilanjutkan kembali ke jalan panorama, dapat melihat Ngarai Sianok, Lobang Jepang. Dari jalan panorama kemudian melanjutkan perjalanan ke pasar atas, pasar lereng, dan pasar bawah. Ternyata pasar bawah ini sudah berada di jalan soekarno hatta, dimana ada rumah kelahiran bung Hatta. Dari rumah bung Hatta, kembali berjalan kaki menuju jalan pemuda untuk masuk ke benteng fort de kock dan zoo. Semua tempat tadi dapat dikunjungi dalam waktu tiga jam. Pukul 11.00 WIB sudah kembali ke guest house.
Sekitar pukul 12.30 WIB, dari guest house naik angkot menuju terminal untuk pergi ke kelok 44, danau maninjau. Sesampai di terminal, cari saja bus/elf Harmonis yang mengantar hingga danau maninjau. Dari bukittinggi ke maninjau ditempuh kurang lebih 1.5 jam. Untuk kembali ke bukittinggi, dapat kembali menggunakan bus/elf, atau juga dapat naik travel liar.

28 April 2013.
Pukul 08.00 WIB sudah mulai melakukan perjalanan ke Payakumbuh, untuk melihat Lembah Harau. Perjalanan dari bukittinggi menuju Payakumbuh ditempuh sekitar satu jam. Memasuki kawasan lembah harau, akan ada beberapa spot wisata, dan paling banyak adalah air terjun. Dari payakumbuh, menuju ke batu sangkar, mengunjungi Istana Baso Pagaruyung. Kemudian dari batu sangkar, menuju ke danau singkarak melalui Solok. Dari danau singkarak ini perjalanan dilanjutkan kembali menuju bukittinggi melalui padang panjang. Sekitar pukul 15.00 WIB kembali melanjutkan perjalanan ke kota Padang.

29 April 2013.
Di kota Padang sendiri ternyata banyak tempat wisata seperti pantai dan museum. Jembatan Siti Nurbaya terletak dekat dengan gunung padang, dan di samping gunung padang sendiri adalah padang beach. Dari padang beach ini dapat berjalan kaki menuju museum adityawarman. Setelah mengunjungi museum, naik angkot ke pasar raya. Tak jauh dari pasar raya, ada taman imam bonjol, atau semacam arena olah raga.

03 April 2013

Jalan-Jalan Manado.

Manado, 21-24 Maret 2013.

21 Maret 2013.
Flight CGK - UPG 08.25 WIB
Transit UPG
Flight UPG - MDC 11.50 WITA
Landed MDC 13.20 WITA

Dari Bandara, kami dijemput oleh driver yang sudah dibook sebelumnya, dari tanggal 21 Maret hingga 24 Maret nanti, hanya setengah-setengah hari. Perjalanan pertama ke perumahan Citra Land untuk melihat patung Yesus Memberkati. Setelah itu lanjut ke Bukit Doa. Sorenya kembali ke Manado.

22 Maret 2013.
Backpack ke Pulau Lihaga, di Likupang, Minahasa Utara.
Dari Jalan Sion, angkot ke Pasar 45. Kemudian ganti angkot ke terminal Paal 2. Dari terminal Paal 2, naik bus ke Likupang. Perjalanan sekitar +- 2 jam. Dari terminal likupang, jalan kaki sekitar 15 menit ke pantai untuk mencari perahu sewaan. Dari pantai likupang ini, penyeberangan ke Lihaga sekitar 30 menit.
Sekitar dua jam menghabiskan waktu di pulau, kembali ke likupang dst kembali ke Manado.
Makan malam di pantai Malalayang. Dari terminal Paal 2, naik angkot ke boulevard. Kemudian ganti angkot ke pantai malalayang. Banyak warung makan di pinggir pantai ini. Dari malalayang, kembali ke boulevard, kemudian carter angkot kembali ke Jalan Sion.

23 Maret 2013.
Bunaken Trip.
Kami sudah sewa kapal sebelumnya, untuk mulai berangkat pukul 08.00 WITA hingga pukul 15.00 WITA.
Perjalanan dilakukan dari dermaga belakang hotel Celebes, Manado. Dari dermaga menuju pulau Bunaken, perhentian di sini untuk sewa alat snorkle, membeli cindera mata, dan membayar admin pulau. Tidak jauh dari sini, ada area untuk snorkling.
Kemudian next spot di pulau Siladen.
Dari pulau Siladen, kembali ke dermaga.
Perjalanan dilanjutkan ke jalan Boulevard untuk makan sore. Kemudian ke Tomohon untuk bermalam.

24 Maret 2013.
Hari terakhir diawali dengan pergi ke Bukit Kasih. Kemudian ke Danau Linow.
Diakhiri dengan perjalanan ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
Flight MDC - UPG 15.00 WITA
Transit UPG
Flight UPG - CGK 17.00 WITA
Landed CGK 18.30 WIB

Berikut detil pengeluaran.

DP Mobil 300k
DP Penginapan  200k
Parkir Bandara 6k
Jajan Buah  25k
Bukit Doa  30k
Bensin  100k
Makan malam  180k
Belanja malam 125k
Lunas Penginapan 240k

Angkot Ps 45  12k
Angkot Paal II  12k
Bus Likupang  60k
Kapal Lihaga  500k
Makan Siang  150k
Biaya Pulau  120k
Bus ke Paal II  60k
Angkot Boulevard 12k
Angkot Malalayang  12k
Makan malam   120k
Angkot Boulevard  12k
Belanja malam  65k
Angkot Penginapan  20k

Pos Bunaken  82k
Kapal Bunaken  1000k
KM bilas  6k
Biskuat ikan  20k
Snorkle bapak  150k
Makan siang  205k
Parkir 5k
DP Cottage  200k
Bensin  100k
Makan malam  181k
Lunas Cottage  250k
Bukit Kasih  20k
Lunas Mobil  475k
Danau Linow  150k
Parkir  18k
Tips driver 100k

Total / enam orang = 825k

Ended.

27 March 2013

Andai Anda Ada.

Mungkin Anda sendiri belum tahu apa dampak yang terjadi jika Anda ada atau tidak ada.
Mungkin, Anda tidak mau tahu dan bahkan tidak sempat berpikir mengenai hal itu.
Satu yang saya tahu, kehadiran Anda itu berpengaruh bagi saya, tapi sejauh ingatan saya merekam, Anda ada seperti tidak ada bagi kami.
Anda tampak begitu egois, hidup dalam dunia Anda sendiri, tanpa memperhatikan sekitar Anda.
Apakah Anda sadar? Anda tahu hal itu?
Anda tidak ada pun, sepertinya sama saja, hanya kuantitas saja yang berkurang, tapi kualitas tidak berubah.
Apakah Anda tidak sadar apa yang telah Anda lakukan?
Bagi saya saat ini, kehadiran Anda tampak sangat penting. Ya, tampak, karena saya tidak tahu keadaan seperti apa yang akan saya jalani saat ini jika Anda ada.
Menurut saya, kehadiran Anda itu dibutuhkan. Jika Anda sadar, mungkin dukungan Anda saja, yaitu dengan kehadiran Anda, itu akan sangat berdampak.
Saya juga tidak tahu sebenarnya, jika kehadiran Anda akan mengubah banyak sisi dari kehidupan saya, kehidupan kami semua.
Tapi, satu hal yang saya tahu, Andai Anda Ada, saya dapat bercerita segala sesuatu, bertanya segala sesuatu, meminta segala sesuatu, seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa, dan hanya percaya jika ada janji yang diberikan, ya, hanya dengan janji, anak kecil akan percaya, demikian juga dengan saya. Saya akan mempunyai seseorang yang saya percaya, seseorang yang kepadanya akan saya ceritakan segalanya, seseorang yang akan saya jadikan panutan, entah itu baik, benar, kurang baik atau tidak benar.
Andai Anda Ada, keadaan tidak akan seperti ini, saya tidak akan seperti ini, kami tidak akan seperti ini, well, jika Anda tahu itu.

10 March 2013

Rindu.

Namaku Rindu. Sering disapa orang sebagai Kangen. Kelahiranku sebenarnya diharapkan oleh banyak orang, sebagai tanda pengingat bahwa masih adanya rasa memiliki. Aku lahir dari sepasang kekasih bernama cinta dan jarak. Aku bertumbuh besar seiring berjalannya waktu. Aku semakin dewasa  di tengah masa tidak pernah bertemu. Kesukaanku ialah muncul tiba-tiba tak mengenal waktu. Siapa itu waktu? Biarkan dia yang mengenalku jika dia berkeinginan. Aku bisa mandiri, merawat diriku sendiri sehingga menjadi candu. Di manapun aku berada, disitu ada aroma masa lalu yang wangi menyeruak ingatan. Misiku tak pernah gagal, membuat orang linglung bahkan membuatnya menitikkan air mata. Aku berkemampuan membuat hidup menjadi berantakan sementara waktu, beberapa jam, menit bahkan detik. Hidupku tak ubahnya seperti uap, yang tetiba ada kemudian lenyap. Aku suka sekali hanya mampir sebentar, tanpa undangan, pergi tanpa permisi. Aku memang sedikit tak sopan suatu waktu, aku hanya iseng. Keisenganku membuat orang bisa membuka kembali percakapan, menekan nomor tertentu dan berbicara basa hingga basi, atau hanya bisa membuat pikiran mundur beberapa lama. Aku bekerja di bagian yang tersembunyi di seluk beluk pikiran yang ruwet. Tak ada yang bisa menemukanku, kecuali aku yang menampakkan diri. Keinginanku yang mustahil adalah, aku tak ingin mati, aku tak ingin hilang, aku ingin menjadi sesuatu yang abadi, tak bisa digantikan.

Aku adalah rindu, aku adalah aku, dan aku itu rindu.

20 February 2013

Perang

Saat lutut kerap bertemu dengan lantai.
Saat tangan sudah terlipat berulang kali.
Saat mulut sudah berteriak dalam diam.
Saat pandangan mata kabur oleh titik air.
Itulah saat iman sedang berperang melawan fakta.

10 February 2013

Tidak Selamanya Selalu Sama.

Bekasi, 11 Februari 2013.

Tidak ada sesuatu yang tahan untuk tidak berubah, kecuali dirinya adalah benda mati tak bergerak, maka dia berhak untuk tidak berubah. Banyak hal tidak tahan untuk tidak berubah. Semua ingin berubah, semua menginginkan perubahan. Sekalipun tak ingin berubah, tapi perubahan itu memaksa, meski tak diinginkan, alam pun membantu perubahan.

Saya sebenarnya tidak ingin mengubah celana panjang abu-abu saya, saya ingin di bangku SMA selamanya jika perlu. Tapi umur dan alam bekerja sama, memaksa untuk mengakhiri masa SMA, sebenarnya bisa saja membuat diri tinggal kelas dan tetap SMA, tapi lingkungan yang berubah, hal-hal yang mendukung nyaman-nya jaman SMA akan berubah. Semua berubah. Hal yang lain yang tidak ingin saya ubah adalah masa kecil ketika bulan Desember, bulan paling menggembirakan di masa itu. Masa dimana masih percaya pada hal yang disebut keajaiban, dan kepercayaan pada sesosok Santa. Sekarang sudah tidak percaya? Percaya sih, hanya, tak setulus masa kecil. Coba saja, ada remote control untuk meng-freeze dan meng-backward, pasti tombol itu sudah aus saking seringnya digunakan.

Satu hal lagi yang tidak ingin saya ubah, status. Nyaman-nya status sekarang mulai membuat orang-orang sepertinya tidak nyaman, padahal bukan mereka yang ber-status, kenapa mereka ribut? Itulah orang-orang, itu pekerjaan mereka. Sudah terpatri dalam kehidupan sosial, seturut bertambahnya usia, maka status juga HARUS berubah. Masuk akal? Belum tentu. Tidak semua orang berpikir dengan cara berpikir khalayak sosial. Terlalu menjadi kebanyakan orang jika menuruti tuntutan sosial. Harus ini, harus itu, harus demikian,  harus blah blah blah. Pasti kok, pasti berubah, hanya orangnya belum ketemu. Belum ada orang yang bisa membuat ingin mengubah status. Hm, ada sih sebenarnya, ada, tapi pasti ada orang yang lebih baik dan sempurna, hm, bukan sempurna, tapi pantas. Pasti.

Jogjakarta, 10 Februari 2013.

Satu yang tidak pernah berubah adalah cinta seorang Ibu. Cinta seorang Ibu tidak bisa membedakan antara usia dewasa dan anak-anak. Cintanya akan membuat beliau tetap beranggapan bahwa anak-anaknya hanyalah seorang anak kecil yang memerlukan perhatian lebih.

Jogjakarta, 9 Februari 2013.

Dan tak selamanya menjelang hari H Imlek itu selalu mendung dan hujan.

29 January 2013

Rasa itu Rindu.

Andai rasa itu sama dengan kulit.
Punya ari yang tiap luka akan sembuh.
Yang tiap tergores akan pulih.
Yang tiap terkelupas akan kembali.

Andai rindu itu sama dengan hujan.
Punya tempat yang akan dituju.
Yang tiap datang dan pasti berhenti.
Yang meninggalkan basah dan kemudian lenyap.

27 January 2013

Ngeteng Galunggung, Kampung Naga, Situ Bagendit.

Perjalanan pertama di 2013 (Gun, Nik, Anc, Yus, Jon, Ben)

Ini hanya semacam Notes untuk reminder iten perjalanan (enam orang).

Meeting point di Terminal Kampung Rambutan. Sekitar pukul 22.15 WIB berangkat ke Tasik.
Sekitar pukul 03.35 tiba di terminal indihang (cmiiw). Kemudian carter angkot, tawar-tawar untuk mengantar sampai gerbang Wisata Galunggung. Dari Gerbang ini ke Cipanas, sekitar 5 menit jalan kaki. Dari Gerbang jalan ke "Tangga" untuk ke kawah Galunggung memakan waktu sekitar 50-60 menit (tanjakan naik). Dari tangga menuju puncak untuk melihat kawah dilalui dengan +- 620 anak tangga. Jika ingin melihat kawah dari bawah, bisa turun di jalanan berpasir di bagian kanan dari puncak tangga. Sekitar pukul 09.30 turun kembali ke gerbang untuk lanjut ke Singaparna dan ke Kampung Naga.

Dari gerbang Galunggung, naik angkot warna biru ke terminal Singaparna, kemudian carter angkot dari terminal untuk diantar ke Kampung Naga. Tiba di kampung naga sekitar pukul 12.00 WIB. Di kampung naga sendiri ada guide yang harus mengantar keliling ke dalam kampung. Pukul 14.30 melanjutkan perjalanan ke Garut untuk bermalam. Turun di terminal Garut, kemudian naik angkot warna hijau pucat ke arah alun-alun kota (Jalan Ciledug). Banyak warung makanan di daerah alun-alun.

Esoknya sekitar pukul 10.00 WIB melanjutkan perjalanan ke Situ Bagendit. Dari alun-alun kota naik angkot ke arah Leles (warna hijau muda), turun di bunderan SMK. Dari bunderan ini naik angkot warna merah 05, ke arah situ bagendit. Perjalanan dari alun-alun ke situ bagendit memakan waktu sekitar satu jam. Setelah selesai di situ bagendit, maka naik angkot warna merah lagi ke arah bunderan SMK untuk naik bus arah Jakarta.

Selesai.

Ringkasan Biaya Bersama :
Jkt - tasik -- Bus Ekse AC                300k
Angkot Tasik - Galunggung --           160k
Karcis masuk wisata Galunggung --    25k
Jajan jajan mie dkk warung     --         50k
Angkot Galunggung - Singaparna --    60k
Angkot Singaparna - Kp naga --        50k
Makan siang di Kp Naga enak --      110k
Minum Es kelapa Kp Naga --             36k
Guide sukarela --                                50k
Bus Kp naga - Garut --                       60k
Angkot Garut - Penginapan --             18k
Penginapan Garut --                          200k
Jajan jajan cemilan malam                   40k
Makan pagi --                                  140k
Angkot Garut - Situ bagendit --          36k
Karcis masuk Situ --                          18k
Angkot Situ bagendit - Garut --          18k
Bus Garut - Jkt --                             210k

Total 1581k / 6 = 263k
(exclude pengeluaran pribadi dan makan malam di Garut)

07 January 2013

"All Things Possible"

I will call on Your name
For there’s always a way
When You lead me
And when life knocks me down
I am not counted out
For You’re with me
And You’re with me

Even when it feels like the light is fading
And I’ve lost my way
Still I’m holding on to the One who’s making
All things possible

Even when it feels like my heart is breaking
Hold on, there is strength
Knowing I belong to the One who’s making
All things possible

I know mountains can move
I’ve seen what You can do
In my weakness
So my heart will believe
If I wait I will see
My God doing, what only He can do

My God is strong and mighty
My God is faithful
My hope is in the Lord
For He is able