30 March 2014

Pernah Ada.

Tiap masa punya rasa, dalam rasa terlahir asa.
Jangan daun bermimpi jadi akar, karena hanya akan timbul kelakar.
Jumpa berkarib dengan pisah, jangan biar ada gundah.

Akan ada haru tertuang dalam rindu,
suasana boleh menjadi syahdu,
tapi jangan sedih berubah candu,
karena hidup tak hanya diwarna dengan sendu.

Temu adalah awal, dan pisah bukan tanda dari akhir.
Perpisahan hanya berbicara tentang jarak dan waktu.
Apalah arti jarak jika dekat itu ada di dalam doa?
Akan ada ingatan saat mata ditutup,
Masih ada nama disebut kala tangan berlipat,
Selalu ada harap ketika lutut bersentuh dengan lantai.

Apa guna mengeluh dan melenguh,
apa faedah sering mengaduh,
jerit boleh berbuat gaduh,
asal harapanmu nanti bisa berlabuh.

Tumbuhlah sampai habis dayamu,
Kembanglah hingga lenyap energimu,
Berbuah manislah tanpa batas,
sampai bahagiamu keluar meretas.

Ucapkan syukur pada pemberi makananmu,
Berikan senyum pada penyedia airmu,
Karena merekalah yang disebutkan,
untuk membantumu berbuah lebat.

Karena tiap halaman terbaca dalam buku, bukan untuk dilupakan,
tapi untuk dibaca kembali, untuk melahirkan memori, bahwa pernah ada,
dan tetap ada di sana, ada yang pernah menulis cerita dalam kita.