20 February 2013

Perang

Saat lutut kerap bertemu dengan lantai.
Saat tangan sudah terlipat berulang kali.
Saat mulut sudah berteriak dalam diam.
Saat pandangan mata kabur oleh titik air.
Itulah saat iman sedang berperang melawan fakta.

1 comment:

rumah fakhriz said...

Percaya pada sang sutradara, peran yang dimainkan memang cocok buat masing-masing kita. Hingga tiba suatu masa Dia berkata, "Kembalilah dan 'kan Ku penuhi janji Ku.."