26 November 2013

Selepas Hujan.

Menunggu reda hujan itu pasti,
karena pasti akan berhenti.

Menunggu dirimu datang itu tak pasti,
karena tak tahu kapan akan datang.

Saat terakhir bersamamu,
banyak yang belum terselesaikan.

Suasana yang diselimuti canggung,
ada rasa yang belum disinggung.

Saling tahu tentang rasa belumlah cukup,
lebih baik jika rasa itu bertemu dalam ungkap.

Pergimu meninggalkan tanya,
Waktu kembalimu melahirkan harap.

Dalam kecapmu menikmati kopi sore itu,
masih ada ucap yang belum disampaikan.

Dalam seduhku menikmati kopi yang sama denganmu,
masih ada rasa yang mengaduh untuk dijabarkan.

Sore itu menjadi sore terpanjang,
banyak diam yang kemudian berbicara.

Bayang pergimu tercermin di genangan air selepas hujan,
sama seperti akan ada kenangan yang tinggal.

Cangkir kopimu, hangatnya sandaran kursiku,
menjadi peraduan yang menangkap cerita kita.

21 November 2013

Mengapa bertanya mengapa?

Apakah di atas sana juga dibatasi oleh waktu?
Apakah ada fajar dan senja sebagai ambang hari?
Apakah ada bulan dan matahari sebagai simbol?
Apakah bising dan hening juga meramaikan suasana di sana?
Apakah masih ada ingatan tentang apa yang pernah dimiliki?
Apakah sudah terlalu betah di sana?

Mengapa tak pernah menyapa?
Di mana sapaan dalam mimpi yang seperti dulu?
Mengapa aku menanyakan mengapa?
Karena aku rindu.

Dalam tidurku ada rindu untuk bertemu.
Dalam tidurku ada harap untuk bersapa.
Dalam tidurku ada ingin untuk memeluk.
Dalam tidurku ada sedikit doa yang bercerita.
Dalam tidurku ada cita untuk bermimpi.
Dalam tidurku ada kenang yang mulai hilang.
Dalam tidurku ada rindu.

Kokok ayam menjadi obat kecewa,
menggantikan sesal dengan pasrah.
Hangat sinar mentari menjadi pelipur,
menggantikan harap rasa hangat dipeluk.
Pahit bercampur manis kopi pagi menjadi pelengkap,
menggantikan duka dan cita dalam hari.

Ada satu kala yang menyesakkan ingatan.
Ada janji yang belum ditepati.
Ada ucapan yang belum dilakukan.
Mengapa berucap, berjanji jika akan pergi dan tidak kembali?

Akan selalu ada pertanyaan mengapa,
karena aku rindu.